Seseorang bertanya, "Apa yang memancing terjadinya pelecehan seksual di tempat kerja? Muncul situasi di suatu pos kebakaran dimana petugas pria dan wanita tidur di ruang yang sama dan berbagi fasilitas lainnya. Wanita ini juga dibantu ketika ia turun dari truk setelah meminta bantuan, dan ia mengatakan dia disentuh di bagian pantatnya. Perbuatan ini dilakukan hampir setahun sampai akhirnya si pria diberhentikan."
Penasehat pekerja menjawab, "Pelecehan seksual terdiri dari dua macam kelakuan berbeda. Tipe pertama adalah ketika seorang atasan meminta bawahannya untuk melakukan kegiatan seksual sebagai imbalan karena telah diselamatkan pekerjaannya atau dipromosikan atau karena hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan. Cara memintanya tidak harus secara langsung."
"Tipe pelecehan yang kedua lebih dikenal dengan sebutan 'lingkungan tak ramah,' yang tidak hanya melibatkan supervisor tapi juga teman kerja yang menciptakan suatu lingkungan yang penuh dengan sindiran, kata-kata dan sikap yang berbau seks sehingga suasana kerja menjadi tidak nyaman, membuat pekerjaan menjadi sulit dan berakibat pada prestasi kerja orang yang dilecehkan."
"Anda juga harus tahu bahwa seorang diberhentikan tidak hanya karena melakukan “pelecehan seksual” tapi bisa juga karena tingkah laku yang tidak pantas seperti rabaan tanpa ijin, kata-kata berbau seksual yang terlalu sering diucapkan dan tingkah laku lain yang berbau seks atau melecehkan jenis kelamin."
"Perbuatan seperti itu mungkin tidak termasuk definisi resmi pelecehan seksual, tapi masih bisa menjadi alasan pemecatan jika seorang karyawan menganggap karyawan lain berpotensi melakukan pelecehan seksual. Jadi bisa saja alasan yang sama yang menjadi penyebab karyawan pemadam kebakaran tersebut dipecat.”
"Pelecehan seksual biasanya diinvestigasi secara menyeluruh sebelum pelecehan dilakukan dan kerahasiaan investigasi mecegah semua karyawan mengetahui seluruh ceritanya. Ini dilakukan untuk menjaga privasi si tertuduh dah penuntut. Jadi mungkin saja Anda mengetahui sebagian saja dari cerita yang sebenarnya dalam kasus tadi. "